----- ------ -----
Kemarin, tepatnya tanggal 21-22 Agustus saya ikut turut serta dalam ospek jurusan komunikasi tahun ini yang juga disebut KOMUNIKASIP!. Walaupun hanya dua hari, tapi persiapan sudah dilakukan jauh dari minggu-minggu sebelumnya. Saya yang menjadi pemandu anak-anak maba juga sudah harus berada di Jogja tanggal 14 Agustus. Padahal waktu itu masa-masanya saya menjunujung tinggi liburan dan tidur-tiduran dikamar (halah). Tapiii.. itu semua terbayar lunas dengan terselenggaranya ospek dengan lancar, sukses, dan mendekati sempurna (inget, gak ada yang sepenuhnya sempurna :) ). Reviewnya juga dapat dilihat di blognya angga.
Menjadi pemandu maba, nggak semudah yang saya bayangkan. Kata orang-orang, maba masih membawa kebiasaannya di SMA. Tapi, saya sendiri sih nggak begitu tau yang mana sebenarnya kebisaan SMA itu. Yang jelas, masih ada aja maba yang over, ngelunjak, sksd, sampe yang ganjen! Hahaha. Inilah saat-saat dimana pemandu harus ekstra sabar. Karena, disini peran saya nggak dituntut buat menjadi seseorang yang jutek. Yah, walaupun saya harus bermuka dua (well, itu tuntutan peran lho), tapi saya sama sekali nggak boleh (dan emang nggak bisa) marah-marah nggak jelas gitu. Haha.
Diluar semua itu, saya sangat suka dengan konsep ospek di Komunikasi UGM. Dari zamannya saya diospek yang berarti tahun lalu, sama sekali nggak ada yang namanya bentak-bentak dan pake atribut yang aneh-aneh. Sempet kaget juga sih. Soalnya dulu di bayangan saya, ospek itu adalah hal yang menyeramkan. Tapi nggak kok! Yang ada malahan tugas-tugas penulisan dan tugas kelompok yang mendekatkan saya dan teman-teman kelompok saya waktu itu. Kalau nggak salah, cerita tentang ospek pernah saya tulis disini. Kocak rasanya baca-baca tulisan saya dulu :D
Menjadi pemandu maba, nggak semudah yang saya bayangkan. Kata orang-orang, maba masih membawa kebiasaannya di SMA. Tapi, saya sendiri sih nggak begitu tau yang mana sebenarnya kebisaan SMA itu. Yang jelas, masih ada aja maba yang over, ngelunjak, sksd, sampe yang ganjen! Hahaha. Inilah saat-saat dimana pemandu harus ekstra sabar. Karena, disini peran saya nggak dituntut buat menjadi seseorang yang jutek. Yah, walaupun saya harus bermuka dua (well, itu tuntutan peran lho), tapi saya sama sekali nggak boleh (dan emang nggak bisa) marah-marah nggak jelas gitu. Haha.
Diluar semua itu, saya sangat suka dengan konsep ospek di Komunikasi UGM. Dari zamannya saya diospek yang berarti tahun lalu, sama sekali nggak ada yang namanya bentak-bentak dan pake atribut yang aneh-aneh. Sempet kaget juga sih. Soalnya dulu di bayangan saya, ospek itu adalah hal yang menyeramkan. Tapi nggak kok! Yang ada malahan tugas-tugas penulisan dan tugas kelompok yang mendekatkan saya dan teman-teman kelompok saya waktu itu. Kalau nggak salah, cerita tentang ospek pernah saya tulis disini. Kocak rasanya baca-baca tulisan saya dulu :D
Tsai luuun ... Lun lun lun ... (*nada lagunya iklan Aqua*) ^^
ReplyDeleteAda-ada aja ni kelompoknya Diaz kalo bikin yel-yel, hehe ...
hhaha. inget aja si angga! :p
ReplyDelete